Kamis, 24 Oktober 2013

Rangkuman Materi Ilmu Sosial Dasar


Pengertian & Tujuan Ilmu Sosial Dasar ( ISD ).
Pengertian Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang di wujudkan oleh masyarakat indonesia, dengan menggunakan Teori-teori (fakta, konsep, dan teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti geografi sosial, sosiologi, antropologi sosial, ilmu politik, ekonomi, psikologi sosial dan sejarah) MK.
Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap (tanggap niai).persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
            Tujuan Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahasan studi atau program pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang indonesia berikan di perguruan tinggi, Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu – ilmu sosial yang disatukan , karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki banyak obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin di padukan.
Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Sosial Dasar meliputi :
  1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
  2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial.
Komponen Pembelajaran Ilmu Sosial Dasar mulai dari Individu, Keluarga dan yag terakhir Masyarakat.

Pengertian Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan.
  1. Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu.
  2. Masyarakat adalah suatu kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya.
  3. Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk.
1.      Kematian
2.      Kelahiran
3.      Migrasi
Pengertian, Proses, dan Akibat dari Migrasi.
Pengertian Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah lain (negara) lain.
Proses Migrasi di bagi menjadi 2, yaitu :
1.      Migrasi bertahap
2.      Migrasi langsung

v  Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu negara. Contoh : orang Inggris yang masuk ke Indonesia.
v  Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain. Contoh : orang Indonesia yang berpindah ke Negara Jepang.
v  Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar. Contoh orang Solo ingin mencari pekerjaan agar bisa mencari penghasilan yang lebih dengan cara pergi mencari pekerjaan ke kota Jakarta.

Dampak negatif dari Migrasi, yaitu :
  1. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa, bila daya tangkal didalam negeri lemah, dapat merusak budaya kita.
  2. Masuknya para imigran yang bertujuan tidak baik seperti pengedar narkoba , bertujuan politik , memata matai , dan sebagainya.
  3. Munculnya kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing dengan tenaga kerja dalam negeri
  4. Meningkatnya jumah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk di Negara tujuan pra imigran.
  5. Meningkatnya kerawanan keamanan dan kerawanan sosial di Negara tujuan para imigran sebagai dampak dari meningkatnya pengangguran.
  6. Terjadinya benturan budaya antara para imigran dengan Negara setempat.
  7. Meningkatnya pelanggaran hukum di negara tujuan atau Negara asal para imigran yang disebabkan banyaknya para imigran illegal
  8. Pengawasan yang lebih intensif terhadap hubungan baik antar negara asal para imigran dengan negara tujuan para imigran.
Dampak positif dari Migrasi, yaitu :
  1. Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli
  2. Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
  3. Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
  4. Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa
Pertumbuhan & Perkembangan Kebudayaan di Indonesia.
Pertumbuhan kebudayaan di negara ini sepertinya sudah berkurang, seakan-akan banyak masyarakat yang sudah tidak mau melestarikan kebudayaan. Jika hal ini dibiarkan maka bisa jadi negara indonesia kehilangan budayanya sendiri. Padahal indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai banyak kebudayaan. Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu masuk ke Indonesia, khususnya kepulauan jawa. Perpaduan dan akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan hindu. Pada abad ke-5 ajaran budha masuk ke indonesia. Di kepulauan jawa, Budhaisme dikatakan lebih maju di bandingkan dengan hinduisme.Pada abad ke-12 dan 13 tidak terlihatnya peran dan nilai-nilai arab yang ada di dalam islam pada masa-masa awal islam masuk ke indonesia.

Individu, Keluarga & Masyarakat.
 Pengertian Individu
Individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Contoh :
1.      Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
2.      Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan.
3.      Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4.      Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit atau satuan masyarakat yang terkecil dan merupakan suatu kelompok terkecil dari masyarakat. kelompok ini yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Keluarga terdiri dari seorang individu (suami) dengan individu lainnya (istri) yang selalu menjaga rasa aman dan ketentraman dalam suasana suka duka hidup bersama-sama dengan individu lainnya juga ( anak ) inilah yang nantinya berkambang dan mulai melihat dan mangenal arti diri sendiri sebagai mahkluk social.

Pengertian Fungsi Keluarga
Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu yang sangat berpengaruh secara lansung terhadap perkembangan individu sebelum maupun terjun langsung secara individual di masyarakat.
Macam – macam Fungsi Keluarga, yaitu :
Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini dihaerapkan agar suatu keluarga dapat menyelenggarakan proses perkawinan anak-anaknya.karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan.

Fungsi Pemeliharaan
Keluarga wajib berusaha untuk selalu dan selalu menjaga anggotanya dari gangguan gangguan yaitu;
1.            gangguan udara,hujan,panas maka dibuatlah rumah
2.            gangguan penyakit maka disediakan berbagai obat-obatan
3.            gangguan dari bahayadengan berusaha membuat benteng atau tembok dan menyediakan senjata untuk berjaga jaga.

Fungsi Ekonomi
Dalam hal ini keluarga berusaha menyediakan kebutuhan pokok yaitu;
      1. kebutuhan pangan makan dan minum
      2. kebutuhan sandang atau pakaian
      3. kebutuhan papan atau rumah tinggal

Fungsi Keagamaan
Dalam hal ini kelurga menyarankan agar meyakini dan menganut kepercayaan yang di yakini masing masing

Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila udah dewasa.
Menurut buku Ilmu Sosial Dasar fungsi keluarga dapat dinyatakan sebagai berikut;
a. pembentukan kepribadian
b. sebagai alat reproduksi kepribadian.
c. keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat
d. keluarga juga sebagai perkumpulan perekonomian
e. keluarga juga sebagai tempat pengasuhan dan pendidikan.
Ki Hajar Dewantoro, mengartikan bahwa keluarga kumpulan beberapa orang yang terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial,enak dan berkehendak bersama-sama untuk memperteguh gabungan dan memuliakan masing-masing anggotanya.
  1. Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
  1. Masyarakat Industri Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubur, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.

Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
Para ahli Psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang lain.
Manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya.
Makna Keluarga
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Makna Masyarakat
Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komunitas manusia atau individu yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu.

Hubungan Antar individu, keluarga, masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan .ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.

Selasa, 22 Oktober 2013

Masalah-masalah Sosial yang Sering Terjadi di Tengah Masyarakat

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa perkembangan zaman disaat ini, banyak menimbulkan beberapa masalah ditengah masyarakat. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami menghimpun beberapa masalah penting yang sudah sangat sering kita temui ditengah masyarakat. Ada beberapa contoh masalah sosial di masyarakat. Contoh-contoh sosial di masyarakat antaranya adalah sebagai berikut :

Penggunaan Narkoba
Contoh masalah sosial di masyarakat saat ini, narkoba masih menjadi ‘hantu’ yang membayangi manusia, khususnya anak muda yang berharap kelak bisa menjadi sukses dan membanggakan orang tua. Terjerumus ke lembah hitam narkoba adalah hal yang menakutkan. Namun, sekian banyak orang tergelincir ke dunia tersebut dengan berbagai macam penyebab. Diantaranya adalah masalah keluarga, ekonomi, dan lain-lain.
Pencurian
Sering kita perhatikan, pencurian diidentikkan dengan permasalahan ekonomi. Hal ini ada benarnya, sebab motif yang muncul dalam kasus-kasus semacam ini adalah kondisi ekonomi dari pelaku yang mendesak, dengan beragam permasalahan yang ujung-ujungnya adalah masalah keuangan. Ditambah lagi pondasi keimanan yang lemah, sehingga seseorang terdorong untuk melakukan tindakan kriminal ini.
Pergaulan bebas
Saat ini, jati diri remaja negeri ini berada pada tahap yang mengkhawatirkan. Sebagian mereka suka mengikuti budaya-budaya asing tanpa mempertimbangkan baik buruknya. Seks bebas misalnya, adalah salah satu dari kehancuran moral anak bangsa yang sepatutnya menjadi tiang-tiang kemajuan negeri ini nantinya.
Aliran sesat
Munculnya aliran sesat di negeri ini telah membuat resah masyarakat, khususnya yang beragama Islam misalnya. Membiarkan aliran sesat tetap tersebar dapat mengakibatkan keimanan masyarakat jadi goyang. Selain itu, aliran sesat termasuk pada penodaan terhadap agama dikarenakan mereka para tokoh aliran sesat membolak-balikkan ajaran agama yang telah benar dengan sesuka hati dan hawa nafsu.
Anak jalanan
Masyarakat tentu sepakat bahwa anak jalanan telah menjadi masalah sosial sendiri. Anak jalanan adalah cerminan dari ketidakmampuan, terlepas dari sebagian oknum yang memanfaatkan anak jalanan. Para anak jalanan merupakan potret ketidakteraturan sebuah sistem keluarga. Yang kemudian melebar menjadi masyarakat yang lebih besar.

Sumber : http://azwarsuaib.blogspot.com/2013/09/masalah-masalah-sosial-yg-sering.html

Analisa :
Dari semua masalah-masalah yang terjadi masyarakat dapat kita carikan solusinya, yaitu harus ada pendekatan  pada faktor internal dimana peran keluarga sangatlah penting dalam membentuk pondasi dan memupuk norma-norma kehidupan yang berlaku di masyarakat. Peran keluarga itu sendiri yaitu memberi arahan-arahan positif kepada anak-anaknya dan membimbing mereka mana yang baik dan mana yang tidak, memberikan pendidikan yang berkualitas dari segi religius maupun akademik, dan lain sebagainya. Hal ini sangatlah penting untuk membentengi sikap dan moral anak-anak agar tidak terpengaruh ajaran yang tidak baik di lingkungan luar. Orang tua juga harus aktif dan memperhatikan keadaan anak-anaknya, membiasakan anak untuk terbuka jika ada masalah, sehingga sang anak tidak memendam masalahnya sendiri. Disinilah peran orang tua untuk memberikan nasehat-nasehat yang terbaik 

Kamis, 17 Oktober 2013

Percampuran budaya di masyarakat beserta efek negatif dan positifnya

PERKEMBANGAN BUDAYA INDONESIA
           Perkembangan budaya indonesia saat ini sudah mulai terkikis perlahan-perlahan seiring dengan perkembangan zaman yang lebih maju dan modern, saat ini banyak masyarakat secara perlahan meninggalkan budaya local atau tradisional dan lebih memilih budaya yang lebih modern. Ini terjadi karena adanya proses perubahan social seperti Akultursi dan Asimilasi.
         Akulturasi adalan proses masuknya kebudayaan baru yang secara lambat laun dapat diterima dan diolah dengan kebudayaan sendiri, tanpa menghilangkan kebudayaan yang ada.
Asimilasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

Perkembangan kebudayaan Indonesia saat ini banyak didominasi dengan budaya-budaya asing yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan kebudayaan lokal.
Berikut Faktor-faktor Pendorong Hilangnya Budaya Indonesia:

  • Masuknya Budaya Asing
Budaya asing saat ini banyak mewarnai budaya Indonesia, masuknya budaya asing dinilai sebagai salah satu penyebabnya. Contoh masuknya budaya asing terjadi pada:
1. Cara Berpakaian
Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih terbuka seperti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.

2. Alat Musik
Perkembangan alat musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita dapat mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari tanah Betawi, saat ini yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya menggunakan tenaga listrik.

3. Permainan Tradisional
Bahkan masuknya budaya asing juga mempengaruhi permainan tradisional, seperti permainan gangsing atau mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah jarang kita temukan, yang saat ini kita temukan adalah produk-produk permainan yang berasal dari Cina, seperti mainan mobil remote control yang berbahan baku besi atau plastic.
Serta berbagai macam yang lainnya seperti tarian, rumah adat, makanan, adat-istiadat dan kesenian atau hiburan telah didominasi budaya asing.

  • Kurangnya Kesadaran
Bangsa Indonesia harus memiliki jati diri dengan cara mempertahankan nilai-nilai budaya, saat ini masyarakat kita tidak peduli budaya yang masuk itu dapat merusak atau tidak, namun pada kenyataannya masyarakat sekarang lebih senang menerima budaya asing dibandingkan melestarikan budaya local atau tradisional, yang sebenarnya dapat mengakibatkan hilangnya budaya Indonesia.
  •  Kemajuan Teknologi dan Peralatan Hidup
Kemajuan teknologi juga sebagai pendorong hilangnya budaya Indonesia, contohnya adalah pada saat ini banyak seseorang yang dituntut untuk dapat bekerja secara cepat dan efisien, maka seseorang akan lebih memilih teknologi yang lebih maju untuk mendukung pekerjaannya dibandingkan dengan peralatan tradisional yang labih lambat.
DAMPAKNYA BAGI MASYARAKAT INDONESIA
Masuknya budaya asing di Indonesia juga berdampak pada masyarakat. Berikut dampaknya bagi masyarakat Indonesia:
Dampak Positif :
  • Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yang maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka.
  • Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri.
  • Terjadinya akulturasi budaya yang mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yang unik.

Dampak Negatif :

  • Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia,
  • Dapat terjadi proses perubahan sosial didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa menjadi goyah.
  • Masuknya budaya asing yang lebih mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda, dan parahnya yang ditiru biasanya yang jelek2 meniru perilaku yang buruk
  • Adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan dari luar, bisa juga karena memang tidak ada generasi penerus yang melestarikan budaya tersebut.
  • Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
  • Menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dengan gotong royong.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Peran Keluarga dalam Pembentukan Individu dalam Peranan Sebagai Anggota Masyarakat


       Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat. Masyarakat adalah unit yang membentuk negara. Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan setiap karakter individu. Karakter merupakan kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga, pendidikan karakter sejak usia dini merupakan hal yang penting.  
         Berbagai masalah yang dihadapi di negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya krisis karakter  para pejabat negara. Misalnya saja kasus korupsi. Tidak hanya masalah pejabat negara dengan kasus korupsinya saja, namun juga masalah generasi muda bangsa yang nampaknya sudah jauh dari perilaku baik. Sebut saja tawuran antar pelajar, sex pra nikah atau bahkan hal terkecil seperti menyontek, berlaku tidak sopan dengan teman, orang tua maupun guru dan berbicara tidak baik.
       Padahal semestinya masalah tersebut tidak akan terjadi jika keluarga melakukan fungsinya dengan benar. Semakin hari, dapat terlihat bahwa hancurnya nilai luhur yang terkandung dalam keluarga. Fungsi keluarga menurut Effendi 1998  khususnya fungsi psikologis adalah memberikan perhatian diantara anggota keluarga, memberikan pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga. Fungsi pendidikan yaitu salah satunya adalah mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya dalam kehidupan dewasa, serta fungsi sosialisasi yaitu membentuk norma tingkah laku sesuai dengan perkembangan anak. Sebenarnya, bila keluarga melakukan fungsinya dengan baik, maka semua masalah yang terkait dengan krisis karakter akan terselesaikan.
        Namun, keluarga seringkali melewatkan begitu saja fase kritis dalam pembentukan sikap moral anak. Kadangkala orang tua tidak memikirkan bagaimana perkembangan moral anaknya sehingga tidak terlalu fokus dalam membentuk karakter anak agar menjadi seorang pribadi yang berkualitas di masa yang akan datang.        
        Dengan tuntutan globalisasi dan perkembangan teknologi saat ini, komunikasi antar anggota keluarga terkadang sangat sulit dilakukan. Dengan kesibukan orang tua yang bekerja, seringkali keluarga hanyalah tempat untuk menginap saja. Tidak ada pendidikan dan sosialisasi yang diberikan orang tua kepada anaknya. Sekarang,  juga banyak kasus perceraian yang dapat berdampak buruk terhadap anak. Anak broken home rentan sekali terbawa arus negatif pergaulan, apalagi anak tersebut adalah anak remaja.
      Media, khususnya media televisi juga dapat menyumbang dampak negatif dalam pengembangan karakter individu. Sebagian besar pasti setiap keluarga mempunyai televisi di rumahnya. Sehingga dampak yang diberikan oleh media siaran ini bisa cukup besar. Sekarang ini, sulit sekali menemukan tayangan-tayangan yang bermanfaat khususnya tayangan untuk anak. Terkadang, tayangan untuk anak tersebut sebenarnya tidak cocok bila ditonton oleh anak kecil. Bila tidak ada perhatian orang tua secara khusus terhadap hal ini, anak pun dapat terkena dampak yang negatif.
         Penanaman spiritual pada anak sejak dini juga penting dalam membangun karakternya. Misalnya saja, anak diajarkan mengaji atau diberiahu tentang aturan-aturan agama dan mulai belajar menerapkannya. Agar, saat ia remaja atau dewasa, sudah ada pengetahuan dan tertanam dalam dirinya perilaku apa saja yang baik dan benar. Sehingga orang tua tidak akan khawatir bila anaknya jauh dari mereka karena pribadinya sudah terbentuk sikap yang baik. Seperti menurut Ratna Megawangi, bahwa dalam pembentukan karakter,   ada tiga hal yang berlangsung secara terintegrasi. Pertama, anak mengerti baik dan buruk, mengerti tindakan apa yang harus diambil, mampu memberikan prioritas hal-hal yang baik. Kemudian, mempunyai kecintaan terhadap kebajikan, dan membenci perbuatan buruk. Misalnya anak tidak mau berbohong karena berbohong itu hal yang buruk . Ketiga, anak mampu melakukan kebajikan, dan terbiasa melakukannya.
       Oleh karena itu, pembangunan karakter tidak dapat terlepas dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar individu tersebut. Keluarga merupakan hal yang terpenting, karena keluarga ibarat akar yang menentukan akan menjadi apa dan bagaimana seorang individu tersebut.  Bila keluarga menjalankan fungsinya dengan baik, maka individu-individu yang dilahirkan akan mempunyai moral dan karakter yang baik sehingga dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Bukan tidak mungkin bila negara kita dapat terlepas dari berbagai masalah krisis moral  karena disusun oleh masyarakat yang mempunyai keluarga yang berfungsi dengan baik

Kamis, 03 Oktober 2013

Unsur-Unsur Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.                                        
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

Dalam budaya universal terdapat 7 unsur kebudayaan yaitu :
1.Sistem Kepercayaan (Religi)
2.Sistem Pengetahuan
3.Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusia
4.Mata Pencarian dan Sistem – sistem Ekonomi
5.Sistem Organisasi Kemasyarakatan
6.Bahasa
7.Kesenian

Pada dasarnya setiap unsur kebudayaan dapat berubah seiring berjalannya waktu dan kondisi dari manusia yang menjalani kehidupannya. Dari 7 kebudayaan universal tersebut kebudayaan universal nomor 1 lah yang paling sulit untuk diubah/berubah.

Berikut ini kita akan mengulas tentang 7 kebudayaan universal :
1. Sistem Religi Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem Pengetahuan Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
3. Sistem Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusiaa Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5. Sistem Organisasi Kemasyarakatan Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
6. Bahasa Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

Kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena kebudayaan adalah sesuatu yang dasar yang mungkin sudah kebiasaan dari pendahulu-pendahulunya. kita perhatikan juga sekarang ini ada beberapa unsur budaya yang mulai luntur, seperti misalnya dalam hal kesenian. Tidak jarang masyarakat zaman sekarang terutama anak-anak yang mengenal permainan-permainan dari daerah masing-masing. Hal ini miris sekali melihatnya dibanding dengan anak-anak sekarang yang lebih tertarik dengan permainan modern, seperti misalnya bermain game online, bermain game di Tab, dsb. sekarang tugas kita bagaimana untuk mengenalkan kembali tradisi budaya dari negara kita, dapat kita contohkan untuk disekolah-sekolah setiap minggunya dapat diadakan permainan daerah. dengan demikian anak-anak akan tertarik dan ingin tahu untuk mengenal permainan daerah itu. tentunya permainan daeraha akan populer kembali karena mungkin anak-anak dapat memainkannya kembali diluar sekolah.