Rabu, 30 April 2014
Jumat, 25 April 2014
BAB 5 - Analisis Tempat Wisata
Green Canyon / Cukang Taneuh
Obyek
wisata ini berlokasi di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, dan berada di
sepanjang sungai Cijulang sekitar 31 km dari Pangandaran, Jawa Barat. Sebutan
Cukang Taneuh muncul karena di tengah sungai tersebut terdapat sebuah jembatan
dari tanah selebar 3 meter dengan panjang 40 meter yang menghubungkan 2 desa. Sedangkan
sebutan Green Canyon muncul, karena biasanya pada musim kemarau air di dasar
sungai akan terlihat berwarna hijau. Tapi, ada juga yang mengatakan julukan itu
muncul dari dua orang wisatawan Eropa asal Perancis dan Swis bernama Frank dan
Astrid karena suasananya mirip dengan Grand Canyon yang ada di Colorado,
Amerika Serikat.
Green
Canyon terkenal akan panorama sungainya sangat indah. Mereka yang berkunjung
kesana pasti akan terkesima oleh keindahan aliran sungainya. Keindahan itu akan
selalu menyambut wisatawan begitu masuk ke gerbang obyek wisata tersebut. Sungai
tersebut begitu istimewa, karena memanjang dan membelah sebuah kawasan ngarai
yang struktur fisiknya sangat mengagumkan.
Mereka
yang belum pernah mengunjunginya, pasti akan tertantang untuk bisa kesana.
Karena, akan diajak beriwsata menikmati keindahan ngarai dengan berperahu.
Sambil menikmati wisata perahu yang bisa dinaiki dari Dermaga Ciseuruh, wisatawan
akan disuguhi pemandangan alam yang luar biasa di sepanjang sisi kiri dan kanan
sungai. Berbagai binatang liar, seperti monyet pun selalu siap menyambut
wisatawan dengan teriakan-teriakannya. Untuk bisa sampai ke titik pertama, kita
harus melewati alur sungai yang cukup tenang selama hampir 15 menit. Setelah
melewati ‘lorong’ sungai, kita selanjutnya akan berjumpa dengan sebuah tempat
yang memaksa kita harus turun dari perahu. Di tempat tersebut, kita akan
menjumpai deretan batu karang yang sangat indah dengan hiasan stalaktit dan stalagmit yang mempesona. Batu karang juga yang memaksa kita untuk
tidak melanjutkan perjalanan dengan perahu, karena alur sungai terhalang
olehnya hingga sungai pun nampak bertingkat.
Tapi,
kita tidak perlu khawatir meskipun tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan
perahu. Karena, pada titik inilah, wisatawan sebenarnya akan ditantang untuk
bisa melihat keindahan Green Canyon yang sesungguhnya. Pilihannya kita harus
berani berenang hingga sampai ke hulu sungai. Mereka yang melakukannya pun
pasti tidak akan kecewa. Nantinya, jika berhasil melewati rintangan sungai yang
berarus pelan dengan kedalaman sekitar 10 meter, selanjutnya kita akan disuguhi
pemandangan air terjun Palatar yang sangat mempesona.
Saat
melakukan perjalanan dengan cara berenang itu, wisatawan akan ditemani deretan
tebing berbatu yang dihiasi oleh stalaktit
dan stalagmit. Menakjubkan! Bagi
wisatawan yang tidak bisa berenang pun sebenarnya masih disediakan pilihan lain.
Di dermaga tebing tempat pemberhentian akhir perahu, ada beberapa orang warga
setempat yang menyewakan Pelampung.
Rute yang harus ditempuh untuk mencapai Green
Canyon juga tidak sulit. Dari Jakarta atau Bandung bisa mengikuti rute ke arah
Jawa Tengah. Begitu sampai di jalan pertigaan Ciamis-Banjar, sebaiknya berbelok
arah ke kanan dan jangan ambil lurus. Bagi yang menggunakan kendaraan umum,
tentunya tidak perlu memikirkan rute. Karena supir bus pasti akan membawa Anda
ke Pangandaran.
Yang harus diperhatikan adalah tempat
menginap di sana. Terdapat hotel-hotel di Pangandaran atau dapat juga menginap
di Pantai Batukaras yang berdekatan dengan Green Canyon. Biayanya pun
bervariasi mulai dari hotel kelas melati sampai yang berbintang ada di sana.
Kesimpulan dari
deskripsi tempat wisata ini yaitu :
-
Sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan atas
anugerah keindahan alamnya, dan ini sebagai amanat untuk kita sebagai manusia
untuk menjaganya dengan baik.
-
Dengan kita mendatangi tempat ini kita
belajar untuk menghargai alam yang sudah diciptakan dan menumbuhkan rasa peduli
akan lingkungan sekitar
-
Sebagai tempat wisata alangkah baiknya untuk
diperbanyak fasilitas atau mendapat perhatian lebih dari pemerintah setempat
agar tempat ini terpelihara sehingga banyak wisatawan yang merasa nyaman
berkunjung.
Jumat, 18 April 2014
Analisis puisi tentang cinta
Puisi Kisah Cinta Ku
Aku slalu mangharapkan mu
Aku
yang slalu rindu akan senyum mu
Aku
yang tak kenal lelah selalu menunggu mu
Dan
aku lah yang slalu akan mencintai mu
Bila
saja kau takan pernah ku miliki
Aku
takan bisa hidup tanpa cinta yang kau beri
Dan
Bila aku tetap menunggu jangan pernah kau membanci
Karna
akulah kesetiaan yang slalu kau nanti
Saat
malam datang dengan dingin menusuk hati
Aku
akan membawa kehangatan cinta yang kuberi
Bila
tangis,luka,duka menyapa jiwa
Lihat
lah aku setia untuk hapuskan kesedihan mu selama nya..
Chairil Anwar
Sumber :
Analisis :
a) Tema
Puisi Cinta karya Chairil
Anwar diatas mengungkapkan tema tentang seseorang yang tidak bisa lepas dari
kekasihnya. Hal ini dapat kita lihat dari bait pertama yang menggunakan kata
ganti “mu” yang berarti seseorang lain yang dikasihinya. Kata-kata lain yang
mendukung tema yaitu pada bait kedua dimana menunjukkan kesungguhan dia
mencintai pasangannya dan merasa bahwa kekasihnya beruntung memiliki dia. Selanjutnya
pada bait ketiga menunjukkan betapa bergunanya dia sebagai penenang untuk
kekasihnya.
b) Nada dan Suasana
Dari tema puisi diatas
menggambarkan sikap rasa cinta kepada pasangannya yang jika dibaca oleh pembaca menggambarkan
ketulusan dari seseorang yang mencintai pasangannya. Suasana yang didapat dari
puisi tersebut terkesan romantis yang membauat seseorang terkesima dengan kesungguhan
hatinya mencintai sesorang.
c) Perasaan
Dalam puisi ini tergambar
suasana perasaan keseriusan seseorang terhadap pasangannya, dilihat dari
kutipan “Aku takan bisa hidup tanpa cinta
yang kau beri” menunjukkan betapa pentingnya keberadaan sang kekasih dalam
kehidupannya sampai tidak dapat lepas darinya. Pada sisi pembaca dapat
mengambil contoh positif bagaimana mencintai seseorang dengan tulus.
d) Amanat
Seperti yang diungkapkan
pada tema, puisi ini menunjukkan ke pembaca bagaimana mencintai seseorang
dengan kesungguhan hatinya. Dalam puisi ini dapat diambil pesan bahwa gunanya
pasangan untuk melengkapi dan mengasihi, mendampingi baik suka maupun duka. Kutipan
yang mewakili tersebut yaitu “Bila tangis luka duka menyapa jiwa.. Lihatlah aku
setia untuk hapuskan kesedihan mu selamanya”.
Langganan:
Postingan (Atom)